Foto: Koleksi Pribadi
Menulis genre novel itu ada sensasinya. Seperti
yang pernah saya tulis sebelumnya pada artikel yang berjudul ‘Menulis Novel Sebuah
Tantangan’, bahwa tulisan ini tidak bermaksud menggurui. Namun, ada keinginan
untuk berbagi meskipun hanya sedikit pengalaman. Barangkali yang sedikit ini
bisa bermanfaat bagi pembaca. Semoga pembaca berkenan menerima tulisan ini.
Semua yang tertulis di sini merupakan pengalaman pribadi menulis novel, membaca
karya pengarang-pengarang hebat, dan ilmu dari para narasumber yang ilmunya
menjadi bekal dalam menulis novel.
Kesukaan membaca novel dan karya fiksi lain
seperti cerpen dan dongeng berpengaruh besar atas tumbuhnya keinginan untuk memiliki
karya novel. Cita-cita ini sudah mengendap dalam memori sejak lama. Bermula dari membaca novel-novel yang ada di perpustakaan
sekolah. Seperti ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk’ dan ‘Merantau ke Deli’
karya HAMKA. Novel ‘Sitti Nurbaya’ karya Marah Rusli, ‘Atheis’ karya Achdiyat
Karta Miharja, ‘Salah Asuhan’ karya Abdoel Moeis. Novel-novel karya Ahmad
Tohari Trilogi ‘Ronggeng Dukuh Paruk’, ‘Bekisar Merah’ juga pernah saya baca.
Novel-novel tersebut memiliki nilai sastra yang luar biasa. Selain itu, saya
juga banyak membaca novel-novel remaja dan novel para pengarang saat ini yang
saya kagumi. Tere Liye, Andrea Hirata, dan Ahmad Fuadi adalah novelis-novelis produktif yang menjadi
idola dan masih banyak pengarang novel lain yang menginspirasi. ‘Seribu Musim Merinduimu’ dan ‘Seputih
Cinta Hawna’ karya Istiqomah juga saya sukai. Masih banyak novel-novel
pengarang masa kini yang menjadi khasanah bacaan yang menyenangkan.
Kesukaan membaca ternyata berimplikasi dengan
keinginan menulis. Benar kata para pengarang novel terkenal bahwa untuk bisa
menulis novel, harus banyak membaca novel. Istiqomah, salah seorang mentor Kelas
Novel dari MediaGuru pernah mengatakan bahwa untuk bisa menulis novel minimal
pernah membaca sepuluh judul novel.
Di sela-sela kesibukan saya mencoba menulis novel.
Keinginan itu saya barengi dengan usaha mendapatkan ilmu tentang menulis novel.
Oleh karena itu, beberapa kali saya mengikuti kelas menulis yang diadakan oleh
MediaGuru baik secara daring maupun luring. Selain mengikuti kelas menulis,
saya juga bergabung di grup-grup menulis online di Face Book. Dari sana banyak
tambahan ilmu dan yang penting memotivasi untuk bisa terus mengasah kemampuan menulis.
Sikap istikamah harus dibangun oleh diri sendiri.
Ada beberapa novel yang sudah saya tulis dan
sudah terbit. Novel pertama saya berjudul “Selendang Merah Jambu” dengan tebal
304 halaman. Novel kedua berjudul “Rinduku di Antara Bunga Ilalang” dengan
tebal 282 halaman. Novel ketiga berjudul ‘Sejingga Rembulan’ 284 halaman, dan ‘Anyelir
Merah Darah’ 348 halaman. Selain novel, dua kumpulan cerpen juga sudah terbit, ‘Sekeping
Rindu’ dan ‘Puspa Indah Telaga Rindu’. Saat ini saya juga dalam proses
menyelesaikan novel kelima dan keenam.
Sebuah
fenomena yang terjadi di masyarakat merupakan ide yang dapat digali untuk
menjadi tema sebuah novel. Fenomena itu kemudian dibawa ke dalam ranah
imajinasi.
Ada tujuan paling mendasar dalam menulis
novel. Selain mencurahkan ide dalam jalinan alur, juga untuk menyampaikan
kebenaran dan nilai-nilai kepada pembaca. Nilai-nilai itu di antaranya, nilai
moral, agama, sosial, dan budaya. Melalui jalinan kisah yang menghibur
nilai-nilai itu bisa disampaikan.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V), Novel adalah karangan prosa yang panjang
mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan
sikap setiap pelaku. Oleh karenanya, tulisan
bentuk novel harus detail dalam penggambaran setting, watak tokoh, dan
peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh.
Unsur-unsur
pembangun karya novel yang menjadi dasar pemahaman seorang penulis novel sangat
penting untuk dipahami. Unsur-unsur ini akan hadir dengan sendirinya dalam
cerita yang ditulis. Namun, seorang penulis novel perlu mengenal unsur
pembangun novel, antara lain tema, tokoh, perwatakan tokoh, setting waktu,
tempat, dan suasana, serta konflik-konflik yang akan menggerakkan alur cerita. Point
of view juga menjadi hal yang perlu dipikirkan sebelum menulis novel.
Ide
merupakan unsur paling utama dalam penulisan novel. Ide cerita bisa kita gali
dari berbagai sumber. Bisa dari pengalaman, baik langsung maupun tidak
langsung. Pengalaman langsung artinya pengalaman yang benar-benar dialaminya
sendiri. Sedangkan pengalaman tidak langsung
merupakan pengalaman orang lain yang bisa kita ketahui dengan melihat,
mendengar, dan merasakan. Bisa juga dari pengetahuan hasil kita membaca. Ide
dasar ini yang akan kita olah dengan daya imajinasi kita. Artinya kita tidak
memindahkan realita atau fakta ke dalam tulisan kita, melainkan kita harus
mengolahnya terlebih dahulu. Menulis
novel sama halnya dengan memindahkan realita kehidupan ke dalam bentuk baru dengan
daya kreativitas tinggi.
Membaca
novel dari pengarang lain sangat bermanfaat. Dari sini kita bisa belajar
bagaimana penggunaan bahasa dalam novel. Cara menyusun diskripsi dan
menarasikan sesuatu. Bagaimana kita meletakkan dialog-dialog antartokoh,
penggunaan tanda baca dan pemilihan kata atau diksi yang bisa menghidupkan
suasana. Selain itu, kita bisa belajar
bagaimana cara pengarang menggambaran setting, membangun konflik-konflik, menggambaran
tokoh dan watak tokoh.
Mempertahankan
mood dalam menulis novel itu, sebuah keharusan. Kalau tidak, kita bisa berhenti
di tengah jalan sebelum ceritanya mencapai ending.
Caranya, sebelum menulis kita buat kerangka dasarnya terlebih dahulu. Setelah
itu, saat mengembangkan kita boleh membangun konflik-konflik kecil yang berada
di luar kerangka. Hal ini kita lakukan agar cerita kita menarik, tidak garing,
dan tidak terkesan monoton. Kehadiran
tokoh dalam novel berfungsi untuk menggerakkan alur. Jika cerita kita macet,
alurnya buntu, kita bisa menghadirkan tokoh baru. Dari sini akan terbangun
konflik-konflik baru.
Demikian
semoga bermanfaat.
Bondowoso, 18 Juni 2022
Luar biasa ilmunya bunda
BalasHapusTerima kasih Ibu cantik
HapusNah entuh yang aku suka...enulis novel macam berkelana di dunia imaji
BalasHapusTerima kasih Pak... atas hadirnya
HapusKeren sekali Bubd cantik. Sukses selslu
BalasHapusMantap se X Bund👍👍👍🥰
BalasHapus